Demam berdarah sudah sangat familiar di
telinga banyak orang.
Tidak hanya di musim hujan tapi musim
kemarau pun bisa terjadi kasus demam berdarah.
Banyak aspek yang menyebabkan demam
berdarah mudah terjangkit disuatu daerah
dari kurangnya memperhatikan lingkungan ,
kurang menjaga kebersihan rumah dan
halaman bahkan tak jarang nyamuk ini
malah mengincar ke seseorang yang justru
sangat bersih.
Aku ada pengalaman pribadi dengan
demam berdarah ini , qaddarulloh beberapa bulan yang lalu sempat dirawat di rumah sakit dengan diagnosa demam berdarah , entahlah aku terkena demam berdarah dimana namun setelah dirawat inap selama 5 hari baru keluar hasil tes darah bahwa trombosit turun.
Gejalanya sendiri sangat signifikan pada
umumnya , badan terasa lemas , pegal , terasa
perih di mata , pusing , mudah lelah.
Sebelum demam berdarah diagnosa ku di
rumah sakit adalah leukosit rendah, hb
rendah dan ada pembengkakan lambung
juga gejala kerusakan hati.
Hancur hati rasanya karena harus
meninggalkan anak-anak dirumah selama
menjalani perawatan intensif di Rumah
Sakit sehingga suami mondar-mandir nih
urusan rumah dan istri di rumah sakit.
Rindu rasanya beraktifitas seperti biasanya.
Saking bosan dirumah sakit , sampai tanya
ke dokter kira-kira masa pemulihannya
berapa lama dan dokter menjawab sekitar
kurang lebih 10 hari atau bahkan bisa lebih
dari itu.
Suntik berulang setiap hari menjadi salah
satu kebiasaan yang terpaksa rutin
dilakukan demi pemulihan, karena harus
cek trombosit untuk update ada perbaikan atau tidak,
tangan sampai babak belur karena gonta ganti infusan juga suntik berulang , kapok
deh rasanya.
Terkadang gejala yang dirasa sebelumnya
seperti tyfus namun cek tyfus aman ,
sebenarnya sakit yang dirasa udah terasa
dari sebelum bulan puasa dan puncaknya
bulan mei akhir sudah sangat terasa berat
bahkan menggerakan badan saja sudah
tidak bisa.
Sehingga keluarga dan suami memutuskan
untuk lebih baik dirawat di rumah sakit saja
agar bisa di sembuhkan.
Sudah bolak balik klinik tidak ada
perkembangan , sudah dibawa ke salah
satu rs dan hasil aman tp tubuh tak
berdaya, coba ke klinik lagi dan disuruh cek
darah , besoknya sudah titik tidak karuan
dibawa ke igd dan pingsan ketika diambil
darah.
Demam berdarah ini berbahaya karena
selain bisa menular dari nyamuk tapi juga
bisa mematikan.
Gejalanya yaitu pendarahan aku rasakan
ketika dirumah sakit dan masa pemulihan
namun tidak mimisan tapi BAB berdarah
seperti wasir tapi tidak sakit, yang terasa
sakit dan panas hanya di dalam perut.
Rutin deh minum obat dokter , istirahat yang
cukup , minum jus jambu setiap hari namun
aku konsumsi buah dan sayuran lainnya
juga agar tubuh semakin membaik.
Alhamdulillah bisa melalui Demam
berdarah dan kembali sehat.
Setelah 2tahun masa pandemi terlalui
demam berdarah yang tadinya tingkat
pasien menurun sekarang setelah normal
kembali meningkat .
Jadi aware banget aku sama keluarga
karena takut ada yang merasakan sakit
yang sama seperti yang aku alami
sehingga aku minta suami untuk menjaga rumah agar anak-anak terhindar dari
nyamuk demam berdarah ini karena rasa
sakitnya sangat luar biasa.
Masa pemulihan dan penyembuhannya pun
perlu waktu yang lumayan.
Dalam acara tersebut hadir beberapa
narasumber yang berbagi pengetahuan dan
pengalaman .
Nah aku sempat hadir di salah 1 acara
bersama dengan mereka
▪ dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, yang
merupakan Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Publik, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
▪ Dr. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua
UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI
▪ Andreas Guthknecht, General Manager
Takeda Indonesia
▪ Ringgo Agus Rahman dan Sabai
Morschek, yang juga ternyata pernah mengalami Demam
Berdarah dan sharing juga disini.
Dan yang mengagetkan demam berdarah
ini bisa dialami 2x oleh manusia.
Nah Ringgo Agus Rahman salah satunya
yang sudah merasakan 2x terkena demam
berdarah.
Menurut WHO, Indonesia merupakan salah
satu Negara di Asia Tenggara yang paling
terdampak DBD karena terletak pada
daerah yang tropis dan subtropis.
Memang ya terasa sekali meski hujan atau
panas nyamuk ini bisa bertahan hidup
bahkan ditempat bersih sekalipun.
Rasa tersengat nyamuk pun bisa
menimbulkan gatal yang lumayan
mendesak kuku jari untuk menggaruk .
Angka kematian dari kasus DBD mencapai
41,3% (Tahun 1968) di indonesia loh.
Meski sekarang sudah menurun, Pemerintah tetap sangat serius untuk
menyiapkan langkah dalam pencegahan
DBD melalui Strategi Nasional
Penanggulangan Dengue 2021-2025
seperti:
1. Pengawasan lingkungan dan
pemberantasan sarang nyamuk Aedes
Aegypti
2. Penanganan kasus demam berdarah
secara tepat dan efektif
3. Peningkatan kapasitas dan keterlibatan
masyarakat dalam mencegah demam
berdarah
4. Peningkatan kualitas data dan informasi
tentang demam berdarah
5. Mengembangkan studi, riset dan inovasi
pencegahan demam berdarah dengan 3M
Plus
Bahkan yang tadinya selama PPKM kerja
bakti sudah jarang dilakukan sekarang
sudah mulai aktif lagi nih kader untuk keliling mengecek rumah para warga
memberikan penyuluhan tentang DBD
bahkan dibagikan serbuk untuk anti jentik
nyamuk.
Banyak sekali yang harus kita lakukan
untuk dapat menegh demam berdarah, dari
menjaga kebersihan rumah dan halaman ,
mencegah adanya genangan atau rutin
menguras bak dan mendaur ulang sampah
plastik atau barang bekas yang menjadi
sarang nyamuk .
Hindari menggantung banyak barang
dirumah.
Selain menjadi barang yang berharga
mendaur ulang mengurangi peningkatan
limbah.
Berikut caraku bersama suami dirumah
untuk mencegah demam berdarah yang lebih efektif lagi :
▪ Pasang jaring-jaring di ventilasi atau
jendela terbuka dirumah
▪ Rutin menguras bak
▪ Tidak menggantung pakaian diluar
lemari
▪ Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
▪ Memaka lotion anti nyamuk atau rutin
penyemprotan anti nyamuk di rumaj
▪ rutin membersihkan lingkungan sekitar
▪ Mendaur ulang limbah rumah tangga
▪ Menanam tanaman pengusir nyamuk
dan lainnya
Nah aku sempat dengar kalau ternyata ada
loh vaksin untuk demam berdarah , Vaksin
ini membantu juga untuk memcegah
demam berdarah terjadi atau mencegah
demam berdarah terulang kembali lada
pasien yang pernah terjangkit DBD.
Sehingga Vaksinasi Demam Berdarah bisa
juga menjadi upaya untuk melindungi diri,
keluarga dan lingkungan sekitar dari demam berdarah.
Demam berdarah merupakan salah satu
penyakit yang bisa dicegah dengan
vaksinasi.
Vaksin DBD sudah dikembangkan dan
telah mendapatkan persetujuan dari Badan
Pengawas Obat
dan Makanan atau BPOM, sehingga bisa
dilakukan 2 kali dengan rentang waktu 3
bulan.
Vaksin DBD juga direkomendasikan oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Karena Demam berdarah sangat
mengancam jiwa bagi setiap manusia yang
terjangkit sehingga kita harus lebih
menjaga dan berhati-hati untuk mencegah
Demam Berdarah hadir di sekitar kita.
Sehingga kita harus peduli tidak hanya
pada rumah dan halaman sendiri tapi pada
lingkungan sekitar agar kita sama-sama
terhindar dari Demam berdarah.
Lakukan upaya 3MPlusVaksin dan sebar
kebaikan ke kerabat lainnya agar lebih
aware lagi karena Demam berdarah sangat
nyata ada di sekitar kita.
Ringgo dan keluarga sudah melakukan
vaksinasi tersebut loh , karena tidak ingin
pengalamannya terkena demam berdarah
dirasakannya juga oleh istri dan anak-
anaknya.
Karena Vaksin DBD ini baru tersedia untuk
usia 6-45 tahun, sehingga dibawah usia 6
tahun belum bisa untuk melakukan Vaksin
DBD.
Besar harapan aku dengan adanya sharing
di blog aku ini jadi lebih banyak orang yang
sadar untuk menjaga lingkungan dan
mencegah DBD tidak hanya dengan 3M
saja tapi 3MPlusVaksin .
Salam sehat semuanya .
Komentar
Posting Komentar